Hubungan Sihombing dengan Marga Situmorang
Perkawinan antara Tambun Mulia br Sihombing Lumbantoruan dengan Namora Panaluan Situmorang Lumbannahor ratusan tahun yang lalu, telah mengikat keturunan kedua marga tersebut dalam suatu "parpadanan (janji) sebagaimana permintaan Tambun Mulia br Sihombing Lumbantoruan kepada Hula-hulanya Marga Sihombing Lumbantoruan, yakni:
1. "Ingkon sude marga Sihombing Lumbantoruan dohononna Tulang, jala hormatanna" (Semua marga Sihombing Lumbantoruan harus menjadi Tulang dan dihormati oleh semua keturunan Tambun Mulia br Lumbantoruan). Konsekuensi dari pesan (Tona) ini, semua boru Situmorang Lumbannahor keturuanan Tambun Mulia tidak berkenan disunting oleh laki-laki Marga Sihombing Lumbantoruan. "Hot ma ho tongtong gabe Tulangku" (biarlah kamu selalu Tulang saya). Itulah kata-kata yang lazim disampaikan oleh boru Situmorang Lumbannahor keturunan Tambun Mulia br Lumbantoruan apabila ada lelaki Marga Sihombing yang mau melamar dia.
2. "Tung naso boi tulahon ni Marga Sihombing Lumbantoruan, molo ro pinompar ni Tambun Mulia mangalap boru Sihombing Lumbantoruan" (Marga Sihombing Lumbantoruan tidak boleh menolak pinangan keturunan Tambun Mulia br Lumbantoruan yang ingin memperistri salah satu boru Sihombing Lumbantoruan
3. "Tung naso sihataan Sinamot, sibilangan ulos diulaon adat parsaripeon ni pomparan ni Tambun Mulia dohot boru Sihombing Lumbantoruan. Ingkon marsuhat di ampang do". Tidak boleh menghitung "sinamot" yang akan diberikan oleh Marga Situmorang Lumbannahor keturuanan Tambun Mulia dalam adat perkawinan dengan boru Sihombing Lumbantoruan, demikian juga dengan ulos yang akan diserahkan oleh Marga Sihombing Lumbantoruan harus memenuhi sesuai dengan permintaan Situmorang Lumbannahor.
Sangat baik dan mudah dipahami
BalasHapus